Beberapa erti saham perusahaan profil klasik baru-baru ini jatuh di Pasar uang Efek Australia menyoroti bencana yang ditimbulkan bagi pemegang sero biasa dari perdagangan aras saham skala besar bersama-sama direktur perusahaan yang terdaftar. Banget dramatisnya konsekuensi sehingga bukan ada investor ekuitas yang mampu mengabaikan pelajaran tersebut.
Kepemilikan sero yang signifikan oleh administrator di perusahaan yang terdaftar secara konservatif dipandang baik sebagai harmonisasi kepentingan eksekutif dan pemegang sero swasta lainnya, tetapi cita-cita ini dapat secara dramatis dikompromikan dalam kasus di mana kepemilikan andil besar tersebut telah digabungkan melalui, dan tetap aman untuk, batasan Pinjaman.
Direksi yang memanfaatkan gradasi jauh di luar kapasitas mereka untuk memenuhi nama margin dapat menciptakan bala yang diketahui dan boleh diterima untuk diri mereka batang tubuh tetapi tindakan mereka bukan terhindarkan juga menciptakan bala yang signifikan tetapi terpendam dan biasanya tidak terduga distribusi pemegang saham lainnya.
Robot Trading Forex Terbaik 2021
Pada eksposur di licin yang jatuh, konsekuensinya boleh menghancurkan semua pihak.
Pada dasarnya ekonomi margin melibatkan pinjaman dengan perantara untuk membeli andil di deposito dengan bagian yang dibeli ditahan bak jaminan untuk pinjaman. Seakan-akan semua investasi leverage, siap potensi keuntungan dan bahala yang diperkuat, tetapi bencana tambahan tertentu melekat mulai perdagangan margin saham.
Bergantung berawal saham tertentu yang dibeli bersama tunduk pada kriteria akun bedengan lainnya seperti pemeliharaan sisa minimum, investor swasta boleh jadi dapat meminjam, katakanlah, 50 pinjaman dan nilai agunan harus dipertahankan tiap(-tiap) saat – karenanya 50, dengan pengaruh yang dirasakan direktur terhadap perusahaan dan kedudukan bisnis, pembelian semacam itu hendak membawa ke broker margin. Oke margin direktur hanya 20 berawal harga pembelian satu miliun $10 saham melalui broker margin.
Pinjaman berjumlah $8 juta dengan $2 juta “ekuitas” disiapkan bersama-sama direktur untuk menyelesaikan pembelian $10 juta. Selanjutnya, akad perdagangan margin menyatakan maka minimal 80 dengan biji pasar $9 per bagian akan mengurangi kepemilikan administrator atas 1 juta saham menjadi nilai $9 juta, tetapi masih membawa utang $8 miliun dan oleh karena itu melanggar 80 kerugian) akan kemudian dilayani dengan “margin call” perlu $1 juta lebih turun untuk membangun kembali daya pikir pinjaman/aset asli.
Kegagalan buat memenuhi panggilan akan meminta hal yang memungkinkan broker bedengan untuk menjual beberapa holding buat menetapkan kembali 80 nan diperlukan dalam harga bagian $10 menjadi $8 bakal melihat ekuitas awal $2 juta direktur dihapuskan sama berlebihan dan, jika tidak terhidang margin call terpenuhi, calo kemungkinan besar akan membuang kira-kira holding dengan harga maksimal untuk meminimalkan kerugian.
Terlepas dari tekanan volume semata, promosi negatif yang menyertai bersama persyaratan pengungkapan bursa bagian mungkin akan membuat batasan saham perusahaan hancur sungguhpun perusahaan tersebut mungkin abadi sebagai perusahaan yang layak. Saban kekurangan dalam pemulihan bersama broker melalui penjualan saham yang dipegang sebagai cagar akan tetap menjadi beban terhadap direktur.
Dalam situasi ini, pemegang saham swasta menjadi korban non curiga dari risiko nang bahkan tidak mereka ketahui ada.
Skenario ini panjang dari akademis. Dalam beberapa kasus Australia yang sekarang menonjol, pelepasan kepemilikan direksi, eksekutif, bersama pihak terkait memang duga menyebabkan harga saham dipangkas, pencatatan bursa saham ditangguhkan, administrator dan eksekutif kehilangan denyut mereka dengan seluruh kepemilikan sero perusahaan mereka dimusnahkan. Bahara pribadi residual diduga fadil dalam beberapa kasus. Akibatnya, penyandang dana swasta juga mengalami deteriorasi nilai besar-besaran dalam digit kepemilikan mereka sendiri.
Tak demi dikatakan, perusahaan mana juga yang mengalami nasib seakan-akan itu akan merasa akrab tidak mungkin untuk meningkatkan aktiva ekuitas baru dan hendak membayar banyak untuk utang – lagi pula di dunia yang darurat kredit saat ini. Dengan asumsi perusahaan dapat baka pelarut, penjualan aset nan agresif menjadi pilihan berlebihan logis untuk mendanai daftar restrukturisasi.
Investor swasta yang ikut serta dalam perdagangan margin di firma yang sama mungkin mengalami hoki yang sama dengan kaum direktur, meskipun tanpa kehilangan pekerjaan.
Studi kasus yang lebih rinci cawis melalui tautan sumber daya.
Seperti nan ditunjukkan oleh studi kasus, akibat dari default margin call yang besar dapat meluas bersama menghancurkan, secara serius mempengaruhi apalagi investor yang dijamin di perusahaan terkait.
Jadi, bagaimana investor partikelir harus waspada terhadap buah yang tidak diinginkan bermula investasi yang tampaknya pas masuk akal?
Seperti yang gamak kita bahas, perdagangan batasan yang berpotensi merusak dengan direktur dan eksekutif agaknya sulit dideteksi, tetapi beberapa petunjuk mungkin tersedia bersama pengumuman bursa.
Lebih baik lagi, tanyakan saja kepada Pimpinan Perusahaan melalui koneksi pribadi atau dalam Akrab Umum Pemegang Saham Tahunan. Perusahaan-perusahaan yang mampu melaporkan hal-hal nan bersih sehubungan dengan aktivitas-aktivitas seperti itu kemungkinan besar hendak dengan senang hati melakukannya. Selidiki nan lain.
Dalam kasus baru-baru ini, ternyata enggak hanya direksi yang membeli bagian dengan margin untuk fungsi mereka sendiri, tetapi doang memperdagangkan saham tercatat lainnya dengan ekuitas atas nama Perseroan. Lain perlu dikatakan, perusahaan dan pemegang sahamnya dengan cepat kehilangan jutaan dolar bersama pasar mengalami perubahan arah yang sederhana.
Untuk investor swasta, merupakan saran yang baik bagi menghindari perdagangan margin dengan broker margin sama sekali. Namun, ini bukan sepenuhnya mengecualikan pembelian sero dengan leverage, yang daim merupakan strategi investasi nang valid dalam keadaan tertentu. Namun, ini menempatkan diferensiasi penting antara pemodal, agen saham dan pemegang saham.
Dalam kejadian perdagangan margin Australia baru-baru ini, kira-kira investor swasta dilaporkan menyita dan menjual seluruh portofolio ekuitas mereka buat mengganti pemodal margin, sebuah bank besar. Andaikan pialang margin runtuh, penanam modal swasta dibiarkan sebagai kreditur tak jaminan dari pialang nang gagal. Prospek pemulihan mulai posisi ini memang akan suram.
Pada saat cara nang semakin kompleks untuk memperdagangkan lencong saham tradisional, seperti opsi, short selling, pinjaman andil dan perdagangan margin, investor perlu menyadari bahwa harapan baru untuk keuntungan asing biasa juga datang dan risiko baru yang asing biasa. Beberapa mungkin potensial di balik jubah “ketidakmaterian”, biarpun konsekuensi potensialnya bisa menjadi bencana.
Singkatnya, investor ritel dapat meminimalkan deskripsi risiko perdagangan margin bersama mengambil beberapa tindakan pencegahan:
Perlakukan perusahaan dengan pertumbuhan sangat mulia dengan hati-hati Perusahaan-perusahaan ini dengan eksekutif senior mereka agak-agak paling rentan terhadap daya tarik imbalan besar yang ditawarkan oleh perdagangan bedengan yang serius, sambil mengabaikan bahaya luar biasa bagi fisik mereka sendiri dan anak lain.
Selidiki pengumuman dan cerita pasar saham yang siap untuk mendeteksi praktik perniagaan margin yang melibatkan sero utama, termasuk direktur, eksekutif, bersama pihak terkait. Ini agaknya sulit ditemukan dan ditafsirkan, tetapi ada.
Tanyakan saja kepada komisaris perusahaan apakah direktur dengan eksekutif atau bahkan firma itu sendiri terlibat batin (hati) perdagangan margin saham firma itu sendiri – jika jawabannya ya, maka menjauhlah.
Juga tanyakan apakah biaya pemegang saham digunakan demi memperdagangkan saham perusahaan berbeda – ada juga ancaman tersembunyi di sana.
“Hindari penerapan pribadi dari akun ekonomi saham margin – pinjam di tempat lain umpama Anda berencana menggunakan leverage demi pembelian saham.
“Pastikan bahwa jumlah saham yang Anda borong dengan leverage terdaftar tempat nama Anda sendiri perlu menghindari kemungkinan sekuestrasi dengan kreditur berpangkat lebih adiluhung jika bisnis pialang saham Anda runtuh.
Pada akhirnya, pembeberan perdagangan margin oleh administrator perusahaan, eksekutif, dan kelompok terkait mungkin menjadi layak berdasarkan aturan IPO, akan tetapi sampai saat itu, penanam modal saham perlu memasukkan “risiko perniagaan margin” sebagai faktor asing dalam keputusan mereka sendiri.