Ratusan mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) diduga terjerat pinjaman online (pinjol) buat menjalankan usaha penjualan online.
Mengutip dari Antara News, pada hari Selasa (15/11/2022), Kejadian ratusan mahasiswa IPB terikat Pinjaman online (pinjol) berawal dari ajakan kakak tingkatnya agar join ke grup WhatsApp usaha penjualan online.
Para mahasiswa ini diminta investasi ke usaha tersebut menggunakan laba 10 % per bulan & meminjam kapital dari pinjaman online. Namun pada perjalanannya, keuntungan tak sinkron dengan cicilan yang harus dibayarkan kepada pinjaman online.
Pihak kampus melakukan 4 langkah Hingga sejumlah mahasiswa mulai resah saat ditagih debt collector dan sebagian dari mereka berinisiatif melapor ke Polresta Bogor Kota. Yang lebih mencengangkan, beberapa mahasiswa yang terikat pinjaman online sempat didatangi sejumlah penagih utang ke kediamannya.
Penagihan utangnya berkisar Rp 3 juta sampai Rp 13 juta buat penjualan online yg ternyata tidak menguntungkan. Terkait hal ini, Rektor IPB langsung merogoh kebijakan buat menangani insiden tersebut. Rektor IPB Arif Satria berkata, pihak kampus telah menyelidiki masalah ini dan telah merogoh langkah cepat buat menangani perkara tersebut.
Empat langkah yang dilakukan Rektor IPB diantaranya:
Pertama. Buka posko pengaduan Rektor IPB menjelaskan, langkah pertama yang diambil yakni membuka posko pengaduan.
Kedua. Memilah tipe perkara Rektor menambahkan, pihaknya juga merogoh langkah ke 2 dengan memilah-milah tipe kasus yang terdapat. “Saat ini sedang kami lakukan pemetaan terkait tipe masalahnya,” kata Prof. Arif.
Ketiga. Siapkan donasi aturan IPB juga tak tanggal tangan begitu saja terkait peristiwa yang menimpa ratusan mahasiswanya yg terjerat pinjol. Prof. Arif menyampaikan, IPB mempersiapkan donasi hukum untuk mahasiswa yg tertipu usaha online pada masalah pinjaman online ini.
Keempat. Upaya peningkatan literasi keuangan Langkah keempat yang dilakukan IPB dalam penanganan ratusan mahasiswa terjerat pinjol yaitu melakukan upaya peningkatan literasi keuangan buat para mahasiswa. “Pihak IPB pun sedang pada komunikasi menggunakan para mahasiswi dan mahasiswa yang diduga terjerat kasus ini,” urai dia.
Sementara itu Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti mengaku sangat prihatin mendapati informasi tersebut. “Saat ini melalui para wakil dekan kami sedang mengumpulkan data & melakukan crosscheck dan mendalami warta yang kami peroleh,” kata Yatri.